Skip to main content

papua adalah Tanah Airku dan Bangsaku

Bersatu tanamkan ideologi "M", Setiap aksi tentang kebebasan Papua "M" harus di suport bersama-sama demi mencapai tujuan yang di harapkan bersama.
Walaupun ditodong senjata, penuh ancaman, caci maki oleh pihak tidak bertanggungjawab rakyat Papua harus punya keyakinan bahwa lambat atau cepat "Papua akan MERDEKA", yang paling penting lagi adalah orang papua harus "ORA et LABORA" berdoa dan bekerja, harus punya musuh abadi, mendengar dan melakukan. Sebab untuk meraih satu kata MERDEKA entah dalam hal apa saja tidak semudah membalikkan telapak tangan dan tidak juga pernah ditentukan oleh orang luar, sama halnya dengan papua "M". Banyak negara luar sana yang seolah mendukung papua "M" tetapi pada dasarnya dia hanya berpikir bagaiman cara menghabiskan orang asli papua lalu berkuasa di negerinya. Sebabnya generasi ini perlu memiliki kematangan kesadaran untuk mengangkat harkat dan martabat orang Papua ( keriting dan hitam manis ), percaya atau tidak sesungguhnya generasi ini adalah generasi penentu nasib bangsa papua kedepan.

Ideologi orang Papua tidak akan pernah dihapus oleh siapapun, kapanpun, dimanapun, terkecuali orang Papua itu punah dan habis total, tetapi selagi masih ada satu orang papua saja di dalam semak penjajahan maka ideologi Papua "M" pun akan selalu menjunjung tinggi, sebab bangsa papua tidak pernah percaya semanis apapun ungkapan bangsa penjajah biadap, sebab bagi bangsa papua sesuatu yang dianggap biadap maka, tetaplah dia seorang penjajah biadap.
Dengan demikian, para kolonial tidak perlu tersinggung, bila mau singgung dengan ideologi Papua "M," maka daripada paksakan diri mempertahankan Papua dan singgung-singgung, trus sakit hati dan akan merasa menyibukan diri sebaiknya biarkan Papua menentukan nasibnya sendiri.

Percaya atau tidak bangsa Papua itu bangsa yang sadar karenanya dia tidak pernah meminta kemerdekaan pada NKRI tetapi selalu memberitahukan sebatas pemberitahuan saja bahwa Papua sudah siap dan mau MERDEKA serta mampu mengatur dirinya. kenapa?? Karena yang bisa negara indonesia (penjajah) berikan saja butuh waktu yang berabad-abad, contohnya seperti distrik, kabupaten dan lainya yang bisa negara memberikan saja beratnya...Oh My dusun, susahnya minta ampun!
Karakter bangsa sudah berantakan begitu untuk apa papua mau mengharapkan kemerdekaan dari NKRI? Ya, mungkin dalam dunia mimpi bisa tapi itu mungkin mimpi buruk, dan tidak akan pernah terjadi itu. Sekali lagi bahwa Papua tidak pernah yang namanya mengharapkan kasih sayang murahan dari NKRI, sebabnya NKRI tidak perlu memaksakan diri untuk menjajah Papua, " Nanti anda bisa GILA".

Lambat atau cepat Papua Pasti akan merdeka.
NKRI tidak sanggup bertanggungjawab, lalu kenapa mau mempertahankan bagsa papua yang sama sekali berbeda dengan indonesia, warna kulit dan rambut sudah jelas-jelas berbeda, raspun demikian. Pendirian dan ideologi sudah sangat jauh beda, apa sih yang masih kurang sehingga indonesia masih mau mengemis di tanah papua??


Terakhir "Kebenaranku selalu tampak terlambat dan pasti di salahkan tetapi kebenaranku itu suci, sehingga kebenaranku selalu benar dan tetaplah MENANG"

Aku selalu yakin TUHAN ALLAH Bangsaku berkenan membebaskan Bangsaku daripada musuhku untuk selamanya.

Papua yang terbaik.
Salam Sukses!

Comments

Popular posts from this blog

SALIB Kristus Retak di Papua Dalam Dominasi Kristen KTP

Kekristenan di tanah Papua sudah tentu bukan hal yang harus di ragukan.  Kekristenan di papua berawal sejak 05 Februari 1855, saat ucapan DENGAN NAMA TUHAN KAMI MENGINJAK TANAH INI oleh dua misionaris muda Jerman, yaitu Ottow dan Geisler di Pulau mansinam manokwari. Sejak saat itulah injil di mulai dan terus di kumandangkan ke seluruh pelosok negeri ini. Itulah awal peradaban penginjilan hingga 90 persen orang Papua menyatakan diri telah menjadi kristen dan di baptis.  Selama 164 tahun lamanya orang papua menjadi kristen dan terus bergerak dalam kekristenan yang serba luarbiasa dengan multivarian denominasi yang terus berhimpun dalam organisasi besar gerejawi, serta mewartakan injil Kristus di atas tanah Papua tercinta sampai Tuhan sang pemilik injil datang kembali. Jemaat Era Digital  Dalam konteks kehidupan bergereja di Papua belakangan ini boleh dikata mengalami deformasi dari dalam tubuh gereja itu sendiri, bermula dari menjamurnya jemaat dan pemuda kristen apatis

Kitalah Milenial Tulen

GOLDEN MEMORIES Indahnya generasi Yang lahir Tahun 1960-90an (yg usianya skrg 20an - 50an tahun) Sekedar anda tahu. Kita yg lahir di tahun 1960-70-80-90an, adalah generasi yg layak disebut generasi paling beruntung. Karena kitalah generasi yg mengalami loncatan teknologi yg begitu mengejutkan di abad ini, dg kondisi usia prima. ✌✊ Sebagian kita pernah menikmati lampu petromax dan lampu minyak, sekaligus menikmati lampu bohlam, TL, hingga LED Kitalah generasi terakhir yg pernah menikmati riuhnya suara mesin ketik. Sekaligus saat ini jari kita masih lincah menikmati keyboard dari laptop kita.  Kitalah generasi terakhir yg merekam lagu dari radio dg tape recorder (kadang pitanya mbulet) kita. Sekaligus kita juga menikmati mudahnya men download lagu dari gadget.  Kitalah generasi dg masa kecil bertubuh lebih sehat dari anak masa kini, karena lompat tali, loncat tinggi, petak umpet, gobak sodor, main kelereng, karetan,sumpit2an, galasin adalah permainan